Baca: Ibrani 5:11-15
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras (Ibrani 5:12)
Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras (Ibrani 5:12)
Film Lars and the Real Girl menyoroti perbedaan antara sikap kekanak-kanakan dan kedewasaan. Lars suatu saat menanyai Gus, kakaknya, apa artinya menjadi laki-laki dewasa. Gus terbata-bata dan tertegun sejenak, tetapi akhirnya mendapatkan jawaban yang bagus: Menjadi laki-laki dewasa berarti melakukan perkara yang benar meskipun harus menderita; tidak berlaku curang terhadap istri; mau mengakui kesalahan.
Kedewasaan tidak otomatis bertumbuh seiring dengan pertumbuhan fisik atau penambahan umur. Kedewasaan ditentukan oleh perubahan sikap dan kesediaan untuk memikul tanggung jawab. Orang-orang percaya Ibrani ditegur karena tidak mengalami pertumbuhan yang semestinya di dalam iman mereka. Seharusnya mereka sudah cakap untuk mengajarkan prinsip-prinsip iman kepada orang lain, namun mereka bahkan belum menerapkannya di dalam hidup mereka sendiri. Akibatnya, iman mereka mandek. Sulit bagi mereka memakan “makanan keras”, memahami aspek-aspek iman yang lebih mendalam.
Penulis kitab Ibrani menyodorkan resep untuk mengatasi keadaan itu. Pertumbuhan rohani menuntut ketekunan dan kerja keras. Agar menjadi dewasa dalam iman, kita perlu melatih hati nurani, pikiran, dan tubuh kita untuk belajar memisahkan yang baik dari yang jahat. Apakah Anda cukup waspada untuk mengenali pencobaan sebelum hal itu telanjur menjerat Anda? Apakah Anda cukup terampil untuk menerapkan prinsip firman Tuhan dalam menyikapi tantangan hidup? Apakah Anda cukup kritis untuk membedakan penggunaan Alkitab yang tepat dan yang keliru?---ARS
KEDEWASAAN MENUNTUT KITA KELUAR
DARI SELIMUT KENYAMANAN SIKAP KEKANAK-KANAKAN
Kedewasaan tidak otomatis bertumbuh seiring dengan pertumbuhan fisik atau penambahan umur. Kedewasaan ditentukan oleh perubahan sikap dan kesediaan untuk memikul tanggung jawab. Orang-orang percaya Ibrani ditegur karena tidak mengalami pertumbuhan yang semestinya di dalam iman mereka. Seharusnya mereka sudah cakap untuk mengajarkan prinsip-prinsip iman kepada orang lain, namun mereka bahkan belum menerapkannya di dalam hidup mereka sendiri. Akibatnya, iman mereka mandek. Sulit bagi mereka memakan “makanan keras”, memahami aspek-aspek iman yang lebih mendalam.
Penulis kitab Ibrani menyodorkan resep untuk mengatasi keadaan itu. Pertumbuhan rohani menuntut ketekunan dan kerja keras. Agar menjadi dewasa dalam iman, kita perlu melatih hati nurani, pikiran, dan tubuh kita untuk belajar memisahkan yang baik dari yang jahat. Apakah Anda cukup waspada untuk mengenali pencobaan sebelum hal itu telanjur menjerat Anda? Apakah Anda cukup terampil untuk menerapkan prinsip firman Tuhan dalam menyikapi tantangan hidup? Apakah Anda cukup kritis untuk membedakan penggunaan Alkitab yang tepat dan yang keliru?---ARS
KEDEWASAAN MENUNTUT KITA KELUAR
DARI SELIMUT KENYAMANAN SIKAP KEKANAK-KANAKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar